Kacang tanah merupakan jenis tanaman lahan kering,Kacang tanah tidak akan memberikan hasil yang bagus apabila di tanam dalam lahan yang sangat kaya dengan air,Jika kacang tanah terlalu banyak mendapatkan air,maka kacang tanah akan cenderung subur pada daun dan batangnya,tetapi isinya tidak akan maksimal,hanya banyak isi kacang tetapu di dalamnya kosong,tidak ada bijinya.
Berikut sedikit panduan dalam membudidayakan Kacang tanah,semoga bermanfaat.
TEKNIK BUDIDAYA
Benih
• Benih yang digunakan berasal dari tanaman sehat, bebas hama dan penyakit, kualitas bijinya baik, mempunyai hasil tinggi dan berumur genjah.
• Varietas unggul kacang tanah yang telah dilepas oleh Badan Litbang pertanian adalah: Gajah, Kelinci, Zebra, Kidang, Rusa, Anoa, Tapir, Pelanduk, Kancil, dan Domba.
• Dari hasil riset yang dilakukan di lahan petani seluas 1 ha di peroleh hasil Kidang 2,3 ton/ha, Gajah 1,3 ton/ha, Anoa 0,3 ton/ha dan Lokal 0,54 ton/ha.
PENGOLAHAN TANAH DAN PERSIAPAN TANAM
Persiapan awal,tanah di bajak dahulu,agar tanah yang akan di tanami kacang tanah menjadi gembur,jarak antara penggemburan dan pemberian air adalah sekitar 1~4 minggu.
PENANAMAN
• Benih ditanam pada lubang dengan kedalaman 3-5 cm dengan cara tugal, 1 benih/lubang.
• Jumlah benih yang dibutuhkan sekitar 80 kg biji/ha.
PEMUPUKAN
• Dosis pupuk rekomendasi adalah: Urea 75 kg/ha, SP-36 75 kg/ha, KCl 50 kg/ha dan pupuk organik 2 ton/ha.
• Pupuk organik diberikan pada saat tanam sebagai penutup lubang tanam.
• Pemupukan pertama diberikan secara larikan pada saat tanaman berumur 7-10 hari (Urea dengan dosis 40 kg/ha, Sp-36 75 kg/ha dan KCl 50 kg/ha).
• Pada saat tanaman berumur 30 hari, diberikan pupuk susulan Urea 35 kg/ha.
PENYIANGAN
• Penyiangan dilakukan minimal 2 kali selama pertumbuhan tanaman yaitu pada saat tanaman berumur 21 hari setelah tanam (HST) dan umur 40 HST.
• Saat penyiangan kedua tanah digemburkan dan ditimbun dekat pangkal batang tanaman agar bakal buah mudah menembus tanah sehingga pertumbuhannya optimal.
PENGAIRAN
• Tanaman kacang tanah tidak menghendaki tanah yang tegenang.
• Waktu pengairan yang baik adalah pagi atau sore hingga tanah cukup basah.
• Jarak antara pemberian air adalah kurang lebih 2 minggu
.
PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
• Pengendalian hama dan penyakit menggunakan prinsip pengendalian hama terpadu (PHT).
• Jenis hama yang menyerang pada tanaman kacang tanah adalah :
1. Uret Gejala: memakan akar, batang bagian bawah dan polong. Akhirnya tanaman layu dan mati. Pengendalian: olah tanah dengan baik, penggunaan pupuk kandang yang sudah matang, menanam serempak, penyiangan intensif, jika tanaman terlanjur mati segera dicabut dan uret dimusnahkan.
2. Ulat Penggulung Daun Gejala: daun terlipat menguning, akhirnya mengering. Pengendalian: penyemprotan menggunakan Pestona.
3. Ulat Grayak (Spodoptera litura) Ulat memakan epidermis daun dan tulang secara berkelompok. Pengendalian: bersihkan gulma, menanam serentak, pergiliran tanaman, penyemprotan menggunakan Natural Vitura.
4. Ulat Jengkal (Plusia sp) Ulat menyerang daun kacang tanah. Pengendalian:penyemprotan menggunakan Pestona.
5. Kumbang Daun Gejala: daun tampak berlubang, daun tinggal tulang, juga makan pucuk bunga. Pengendalian: penanaman serentak; penyemprotan menggunakan Pestona.
6. Wereng Empoasca Hama yang penting bagi tanaman kacang tanah adalah hama Empoasca. Hama ini tidak terlalu merugikan bagi tanaman kacang tanah. Cara pengendaliannya dengan penyemprotan Azodrin, Karphos atau lnsektisida yang tersedia.
7. Hama lainnya adalah Aphis dan tungau yang menjadi vektor (pembawa) virus.
• Penyakit yang sering menyerang kacang tanah :
1. Layu Bakteri (Xanthomonas solanacearum ) Gejala : saat matahari terik tanaman terkulai seperti disiram air panas, dan langsung mati. Bila dipotong tampak noda coklat pada bagian pembuluh kayu dan bila dipijit keluar lendir kekuningan. Akar tanaman membusuk. Pengendalian dengan pergiliran tanaman dan penggunaan varietas tahan.
2. Bercak Daun (Cercospora personata) disebabkan oleh jamur. Gejala : terdapat bercak pada permukaan daun sebelah atas berwarna coklat sedangkan sebelah bawah daun hitam. Ditengah bercak daun kadang-kadang terdapat bintik hitam dari Conidiospora. Serangan muncul biasanya pada tanaman umur 40 -50 hari hingga 70 hari Pengendalian: Anthracol atau Daconil
3. Penyakit Selerotium Disebabkan oleh jamur Selerotium rolfsii, merusak tanaman pada waktu cuaca lembab. Gejala : terdapat bercak hitam pada pangkal batang dan tanaman yang terserang akan layu dan mati. Pengendalian : tanaman yang terserang dicabut dan dibakar, memperbaiki saluran drainase agar air tidak tergenang.
4. Penyakit Karat (Uromyces arachidae) Gejala: pada daun terdapat bercak-bercak coklat muda sampai coklat (warna karat). Daun gugur sebelum waktunya. Pengendalian:, menanam varitas yang tahan, tanaman yang terserang dicabut dan dibakar.
5. Penyakit sapu setan Penyebab: Mycoplasma (sejenis virus). Diduga ditularkan serangga sejenis Aphis. Gejala: bunga berwarna hijau tua, daun-daun kecil, ruas-ruas batang dan cabang menjadi pendek. Pengendalian: tanaman yang terserang dicabut, dibuang dan dimusnahkan, sanitasi lingkungan, menanam tanaman yang tahan, menanggulangi vektornya dengan menggunakan Pestona atau Natural BVR
PANEN
• Panen dilakukan pada umur 100 -110 hari yang ditandai dengan : sebagian daun telah rontok, kulit polong mengeras dan berwarna kehitaman, polong berisi penuh, kulit biji mengkilat dan tidak berair, jika ditekan pada ujung polong mudah pecah.
• Selain polong kering, hasil lain yang dapat dimanfaatkan dalam usahatani kacang tanah adalah brangkasan. Bobot brangkasan basah yang diperoleh berkisar 8,4-9,1 ton/ha atau 2,5-2,7 ton/ha brangkasan kering.