Banner 468

Custom Search
Senin, 30 September 2013

Profesi "PETANI"

 



Bertani bagi sebagian orang adalah suatu pekerjaan yang sepele,atau di anggap remeh,tetapi alangkah terkejutnya mereka bahea pertanian adalah tulang punggung seluruh kehidupan di muka bumi ini. Bertani merupakan usaha membuat atau membudidayakan sumber-sumber pangan yang kita konsumsi setiap hari,tanpa terkecuali.Tanpa adanya petani dan teknologi pertanian yang memadai,niscaya Kita tidak akan bisa mengkonsumsi makanan yang setiap hari kita nikmati ini.
Bertani tidak bisa di pisahkan dengan Air,Tanah,Matahari,Benih,Sumber daya manusia dan yang tak kalah pentingnya adalah Teknologi bidang pertanian.Yteknologi pertanian ini meliputi riset tentang bibit unggul yang akan di budidayakan kelak,Pentingnya teknologi pembenihan adalah memperoleh bibit yang tahan hama,Masa tanam pendek dan mempunyaio produktivitas yang unggul.
Teknologi di bidang peralatan berfungsi untuk meminimalisir tenaga manusia dalam mengelola pertaniannya,Sebagai contoh,dengan ditemukannya Traktor,Petani dapat mempersingkat waktu penggemburan tanah,Yang dahulu menggunakan tenaga Sapi dan Manusia bisa menghabiskan waktu berhari-hari,kini dengan adanta teraktor hanya beberapa jam saja,tentunya dengan hasil yang jauh lebih baik daripada menggunakan Tenaga Sapi.
Dalam blog ini,kami berusaha menampilkan jenis-jenis Agrobisnis yang mungkin dapat di kembangkan di negeri kita,Kami juga menampilkan peralatan modern yang sudah di pakai di negara lain,Ini hanya sebagai referensi,bukan bermaksud menggurui,karena Kami yakin,Blog ini masih jauh dari kata Istimewa,Maka dengan rendah hati,Kami berusaha memberikan yang terbaik bagi Pembaca Blog ini.
Terimakasih,Semoga bermanfaat……………………
Readmore...

Pengendalian Hama Wereng

 
Hama wereng adalah jenis hama yang merusak tanaman secara serentak,perkembbangannya sangat cepat di banding hama lain,seperti uret.Namun hama ini bisa di kendalikan baik dengan cara alami maupun dengan jenis pestisida.
Untuk jenis yang Alami seperti di tuturka oleh Blh.Grobogan,2013,Hama ini dapat di kendalikan dengan rantai makanannya,jenis-jenis pemangsanya adalah sebagai berikut:

Blh.grobogan, 2013
Blh.grobogan, 2013
Laba-laba serigala (Pardosa pseudoannulata)
Laba-laba bermata jalang (Oxyopes javanus)
Laba-laba berahang empat (Tetragnatha maxillosa).
Kepik permukaan air (Microvellia douglasi)
Kepik mirid (Cyrtorhinus lividipennis)
Kumbang stacfilinea (Paederus fuscipes)
Kumbang koksinelid (Synharmonia octomaculata)
Kumbang tanah atau kumbang karabid (Ophionea nigrofasciata)
Belalang bertanduk panjang (Conocephalous longipennis)
Capung kecil atau kinjeng dom (Agriocnemis spp.)

Dan untuk jenis pestisida pembasmi wereng adalah Sebagai berikut:

   1. Bahan aktif Buprofezin. Biasanya dengan nama dagang Applaud. Dengan formulasi EC, WP dan F insektisida ini mempunyai cara kerja yang spesifik yaitu menghambat pergantian kulit pada hama wereng coklat. Walaupun hama penghisap ini tidak langsung mati tetapi applaud termasuk insektisida yang lumayan dengan harga yang relatif murah.
    2.Bahan aktif Imidakloprid. Dipasaran dijual dengan nama bermacam-macam diantaranya Confidor, Winder, Imidor, Dagger dan masih banyak lagi insektisida yang beredar dengan bahan aktif imidakloprid ini. Insektisida ini mempunyai cara kerja sistemik dan sampai saat ini masih bisa diandalkan untuk mengendalikan hama wereng coklat.
    3.Bahan aktif BBMC. Dijual dengan merek dagang Bassa, Baycarb, Dharmabas, Hopsin, Kiltop dan lain-lain. Cara kerja insektisida ini adalah kontak. Walaupun harganya murah namun dalam penggunaannya harus dengan konsentrasi yang besar sekitar 2-4 ml/ liter.
    4.Bahan aktif MIPC. Dipasaran biasanya dikenal dengan nama Mipcin, Mipcindo, Mipcinta, Micarb dan lain-lain. Sebenarnya MIPC ini masih satu golongan dengan BBMC yaitu kategori golongan Karbamat. Cara kerja kontak dan efikasi dalam menendalikan hama wereng coklat masih diatas BBMC.
    5.Bahan aktif Fipronil. Insektisida ini biasa kita kenal dengan nama Regent. Dengan formulasi SC regent mampu mengendalikan hama wereng coklat dengan cara sistemik. Formulasi terbaru regent WDG (sacset) ternyata lebih ampuh.
    6.Bahan aktif klorantraniliprol dan tiametoksam. Merupakan insektisida generasi terbaru yang memiliki spektrum luas untuk mengendalkan beberapa hama pada tanaman padi. Bahan aktif ini biasa kita kenal dengan nama dagang Virtako. Walaupun bagus untuk mengendalikan wereng coklat cuma sayang harganya sangat mahal.
    7.Insektisida organik. Insektisida ini sangat ramah lingkungan dengan bahan baku bisa kita dapatkan melimpah disekitar kita. Ada beberapa kelemahan dan kelebihan Insektisida organik. Contoh insektisida organik untuk mengendalikan hama wereng adalah daun sirsak.
 Sumber:http://www.gerbangpertanian.com
Readmore...

Budidaya Kacang Tanah

 
Kacang tanah merupakan jenis tanaman lahan kering,Kacang tanah tidak akan memberikan hasil yang bagus apabila di tanam dalam lahan yang sangat kaya dengan air,Jika kacang tanah terlalu banyak mendapatkan air,maka kacang tanah akan cenderung subur pada daun dan batangnya,tetapi isinya tidak akan maksimal,hanya banyak isi kacang tetapu di dalamnya kosong,tidak ada bijinya.

Berikut sedikit panduan dalam membudidayakan Kacang tanah,semoga bermanfaat.



TEKNIK BUDIDAYA
Benih
• Benih yang digunakan berasal dari tanaman sehat, bebas hama dan penyakit, kualitas bijinya baik, mempunyai hasil tinggi dan berumur genjah.
• Varietas unggul kacang tanah yang telah dilepas oleh Badan Litbang pertanian adalah: Gajah, Kelinci, Zebra, Kidang, Rusa, Anoa, Tapir, Pelanduk, Kancil, dan Domba.
• Dari hasil riset yang dilakukan di lahan petani seluas 1 ha di peroleh hasil Kidang 2,3 ton/ha, Gajah 1,3 ton/ha, Anoa 0,3 ton/ha dan Lokal 0,54 ton/ha.

PENGOLAHAN TANAH DAN PERSIAPAN TANAM
Persiapan awal,tanah di bajak dahulu,agar tanah yang akan di tanami kacang tanah menjadi gembur,jarak antara penggemburan dan pemberian air adalah sekitar 1~4 minggu.
PENANAMAN
• Benih ditanam pada lubang dengan kedalaman 3-5 cm dengan cara tugal, 1 benih/lubang.
• Jumlah benih yang dibutuhkan sekitar 80 kg biji/ha.

PEMUPUKAN
• Dosis pupuk rekomendasi adalah: Urea 75 kg/ha, SP-36 75 kg/ha, KCl 50 kg/ha dan pupuk organik 2 ton/ha.
• Pupuk organik diberikan pada saat tanam sebagai penutup lubang tanam.
• Pemupukan pertama diberikan secara larikan pada saat tanaman berumur 7-10 hari (Urea dengan dosis 40 kg/ha, Sp-36 75 kg/ha dan KCl 50 kg/ha).
• Pada saat tanaman berumur 30 hari, diberikan pupuk susulan Urea 35 kg/ha.

PENYIANGAN
• Penyiangan dilakukan minimal 2 kali selama pertumbuhan tanaman yaitu pada saat tanaman berumur 21 hari setelah tanam (HST) dan umur 40 HST.
• Saat penyiangan kedua tanah digemburkan dan ditimbun dekat pangkal batang tanaman agar bakal buah mudah menembus tanah sehingga pertumbuhannya optimal.

PENGAIRAN
• Tanaman kacang tanah tidak menghendaki tanah yang tegenang.
• Waktu pengairan yang baik adalah pagi atau sore hingga tanah cukup basah.

• Jarak antara pemberian air adalah kurang lebih 2 minggu
.
PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
• Pengendalian hama dan penyakit menggunakan prinsip pengendalian hama terpadu (PHT).
• Jenis hama yang menyerang pada tanaman kacang tanah adalah :
1. Uret Gejala: memakan akar, batang bagian bawah dan polong. Akhirnya tanaman layu dan mati. Pengendalian: olah tanah dengan baik, penggunaan pupuk kandang yang sudah matang, menanam serempak, penyiangan intensif, jika tanaman terlanjur mati segera dicabut dan uret dimusnahkan.
2. Ulat Penggulung Daun Gejala: daun terlipat menguning, akhirnya mengering. Pengendalian: penyemprotan menggunakan Pestona.
3. Ulat Grayak (Spodoptera litura) Ulat memakan epidermis daun dan tulang secara berkelompok. Pengendalian: bersihkan gulma, menanam serentak, pergiliran tanaman, penyemprotan menggunakan Natural Vitura.
4. Ulat Jengkal (Plusia sp) Ulat menyerang daun kacang tanah. Pengendalian:penyemprotan menggunakan Pestona.
5. Kumbang Daun Gejala: daun tampak berlubang, daun tinggal tulang, juga makan pucuk bunga. Pengendalian: penanaman serentak; penyemprotan menggunakan Pestona.
6. Wereng Empoasca Hama yang penting bagi tanaman kacang tanah adalah hama Empoasca. Hama ini tidak terlalu merugikan bagi tanaman kacang tanah. Cara pengendaliannya dengan penyemprotan Azodrin, Karphos atau lnsektisida yang tersedia.
7. Hama lainnya adalah Aphis dan tungau yang menjadi vektor (pembawa) virus.

• Penyakit yang sering menyerang kacang tanah :
1. Layu Bakteri (Xanthomonas solanacearum ) Gejala : saat matahari terik tanaman terkulai seperti disiram air panas, dan langsung mati. Bila dipotong tampak noda coklat pada bagian pembuluh kayu dan bila dipijit keluar lendir kekuningan. Akar tanaman membusuk. Pengendalian dengan pergiliran tanaman dan penggunaan varietas tahan.
2. Bercak Daun (Cercospora personata) disebabkan oleh jamur. Gejala : terdapat bercak pada permukaan daun sebelah atas berwarna coklat sedangkan sebelah bawah daun hitam. Ditengah bercak daun kadang-kadang terdapat bintik hitam dari Conidiospora. Serangan muncul biasanya pada tanaman umur 40 -50 hari hingga 70 hari Pengendalian: Anthracol atau Daconil
3. Penyakit Selerotium Disebabkan oleh jamur Selerotium rolfsii, merusak tanaman pada waktu cuaca lembab. Gejala : terdapat bercak hitam pada pangkal batang dan tanaman yang terserang akan layu dan mati. Pengendalian : tanaman yang terserang dicabut dan dibakar, memperbaiki saluran drainase agar air tidak tergenang.
4. Penyakit Karat (Uromyces arachidae) Gejala: pada daun terdapat bercak-bercak coklat muda sampai coklat (warna karat). Daun gugur sebelum waktunya. Pengendalian:, menanam varitas yang tahan, tanaman yang terserang dicabut dan dibakar.
5. Penyakit sapu setan Penyebab: Mycoplasma (sejenis virus). Diduga ditularkan serangga sejenis Aphis. Gejala: bunga berwarna hijau tua, daun-daun kecil, ruas-ruas batang dan cabang menjadi pendek. Pengendalian: tanaman yang terserang dicabut, dibuang dan dimusnahkan, sanitasi lingkungan, menanam tanaman yang tahan, menanggulangi vektornya dengan menggunakan Pestona atau Natural BVR

PANEN
• Panen dilakukan pada umur 100 -110 hari yang ditandai dengan : sebagian daun telah rontok, kulit polong mengeras dan berwarna kehitaman, polong berisi penuh, kulit biji mengkilat dan tidak berair, jika ditekan pada ujung polong mudah pecah.
• Selain polong kering, hasil lain yang dapat dimanfaatkan dalam usahatani kacang tanah adalah brangkasan. Bobot brangkasan basah yang diperoleh berkisar 8,4-9,1 ton/ha atau 2,5-2,7 ton/ha brangkasan kering.









Readmore...